Bukti-bukti forensic dari tempat kejadian perkara
datang dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, selembar sprei dadap diambil dari
tempat kejadian kekerasanm sexual. Sprei ini harus diperiksa secara hati-hati
dilaboratorium forensic sebelum memilh area mana yang akan diperiksa lebih jauh
lagi. Dalam usaha untuk mengekstraksi DNA dari sampel, tes sangkaan seringkali
dilakukan untuk mencari ada tiidaknya cairan biologis seperti darah, atau semen
pada barang bukti (misalnya pada celana panjang). Lokasi ditemukannya
bercak darah atau semen pada bahan kain dapat menjadi sebuah bukti penting. Tiga bercak
utama dalam forensic yang harus diperhatikan berasal dari darah, semen dan
saliva. Teridentifkasi secret vagina, urine, dan feses dapat juga menjadi
sangat penting dalam sebuah penyelidikan.
Serologi, adalah terminologi yang biasa digunakan untuk menjelaskan kisaran tes
laboratorium melalui reaksi antigen dan antiboda serum. Sebagai contoh,
golongan darah ABO dapat dibedakan dengan menggunakan anti-A dan anti-B serum,
dan dinilai aglutinasinya setelah dicampur dengan sampel darah. Serologi masih
memegang peranan penting dalam Ilmu Forensik Biologis Modern, meskipun masih
lebih utama DNA, selama tes sangkaan tiiiiiiidak mampu mendeteksi sampel
seperti pada pemeriksaan profile DNA.
Komposisi darah terdiri dari cairan plasma dan serum dengan komponen padat
terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darh putih (leukosit) dan
Platelet (trombosit). Tes sangkaan yang paling utama pada darah difokuskan pada
deteksi adanya molekul hemoglobin, yang mana ditemukan pada sel darah merah dan
digunakan untuk mentransport oksigen dan karbondioksida. Tes imunokromatografi
yang sederhana untuk mengidentifikasi sel darah manusia telah dilakukan oleh
Abacus Diagnostics sebagai kartu ABA-Hematrace-Kit. Tes ini memiliki batas
ketelitian sekitar 0,07 ug Hb/ml, yang secara khusus untuk darah manusia,
primate kelas tinggi dan darah mencit.
Luminol adalah salah satu tes sangkaan lainnya untuk mengidentifikasi darah dan
telah dipopulerkan diserial TV CSI : Crime Scene Investigation. Regen Luminol
dibuat gendan mencampurkan 0,1 g 3 amino-phtalhydrazide dengan 5,0 g sodium
carbonat dalam 100ml aquadest. Sebelum digunakan ditambahkan 0,7 g sodium
perborat pada campuran (Safer Stein 2001). Area yang luas dapat secara cepat
dievaluasi akan adanya darah dengan menyemprotkan regen luminal ke item bukti
penyelidikan. Objek yang telah disemprot lalu ditempatkan kedaerah yang gelap
sehingga luminasi dapat terlihat dengan jelas dan mudah. Luminol dapat
digunakan untuk mencari jejak darah setelah dientcerkan 10 juta kali (Safer
Stein 2001). Penggunaan luminal telah menunjukkan bahwa luminal ini tidak
menghambat maupun mempengaruhi tes DNA dengan STRs yang mungkin diperlukan dan
ditemukan ditempat kejadian perkara. Demonstrasi bahwa tes sangkaan ini tidak
mempengaruhi subkuensis tes DNA adalah sangat penting dalam membuat
keputusan tentang bagaimana bukti-bukti biologis diproses dalam laboratorium forensic
Hampir dua
pertiga kasus penelusuran test forensik DNA melibatkan kasus kekerasan
sesksual. Ratusan juta sperma dipancarkan (dikeluarkan) dalam beberapa
mililiter cairan semen. Noda-noda mani dapat dikarakteristikan dengan
memvisualisasi sel-sel sperma dengan uji acid phosphatase (AP) atau prostate
specific antigen (PSA atau p30).
Uji mikrokospik
di beberapa laboratorium dapat melihat kehadiran spermatozoa pada kasus
kekerasan seksual. Bagaimanapun laki-laki aspermic atau oligospermic tidak
juga mempunyai sperma atau kadar sperma yang rendah dalam ejakulasi cairan
semen mereka. Sebagai tambahan, vasektomi pada laki-laki tidak akan
menghasilkan sperma. Oleh karena itu pengujian-pengujian yang dapat
mengidentifikasi enzim-enzim spesifik mani membantu memverifikasi
kehadiran/keberadaan mani pada kasus-kasus kekerasan seksual.
Acid phospatase
adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat di dalam cairan semen
dan didapatkan pada konsentrasi tertinggi di atas 400 kali dalam mani dibandingkan
yang mengalir dibagian tubuh yang lain (Sensabaugh 1979, Safertein 2001). Warna
ungu dengan penambahan beberapa penurunan sodium alpha naphthylphospate dan
solusi Fast Blue B atau fluoresensi dari 4-methyl umbelliferyl
phospate di bawah sinar ultraviolet (UV) mengindikasikan kehadiran
(keberadaan) AP. Daerah yang luas pada kain dapat disaring dengan menekan kain
atau sprei melawan ukuran kertas penyaring yang basah dan kemudian menggunakan
kertas penyaring untuk tes-tes praduga (presumtimptive).
Sebagai
kemungkinan yang lain pencarian sistematik dapat dilakukan pada semua wilayah
dari kain di bawah pengujian untuk membantasi lokasi air mani dengan
masing-masing pengujian berurutan (Safertein 2001).
Prostate
specific antigen diketemukan pada tahun 1970an dan dapat menunjukkan nilai
forensik dengan mengidentifikasi suatu protein dengan nama p30 yang nyata
menunjukkan 30.000 bobot molekuler (Sensabaugh 1978). p30 pada permulaannya
adalah gagasan yang unik untuk cairan semen walaupun hal ini dilaporkan
mempunyai tingkat yang rendah pada susu ibu (Yu and Diamandis 1995) dan
cairan-cairan yang lain (Diamandis and Yu 1995). Macam-macam PSA pada tingkatan
rata-rata mulai 300-4.200ng/mL pada cairan mani (Shaler 2002). Seratec
(Goettingen, German) dan diagnosa Abacus (West Hills, CA) menandai
PSA/p30 perangkat uji yang sama untuk menguji kehamilan sederhana dan yang
mungkin digunakan untuk identifikasi forensik cairan mani (Hochmeister et al.
1999, Simich et al. 1999).
Kebanyakan
laboratorium forensik meneliti spermatozoa sebagai bagian dari konfirmasi
kehadiran mani dalam suatu contoh evidentiary. Metode yang lazim
digunakan adalah metode membuktikan air mani yang telah mengering dari kain
atau dari kulit manusia dengan de-ionisasi kain penyeka yang dilembabkan
(kain penyeka yang dilembabkan dengan deionisasi). Bagian sel-sel yang akan
dipulihkan diletakkan dalam slide mikroskop dan tetap berada di atas slide.
Sel-sel yang akan diperiksa diwarnai dengan pewarna “Christmas Tree”
terdiri dari aluminium sulfat, nuclear fast red, picric acid,
dan indigo carmine (Shaler 2002). Slide pewarna diuji di bawah
cahaya mikroskop untuk sel-sel sperma dengan bentuk kepala dan ekor yang
panjang. Christnas Tree memberi tanda warna pada ujung kepala sperma
dengan warna merah menyala atau merah muda, sedangkan ekor kepala sperma dengan
warna merah tua, separuh potongan separmatozoa berwarna biru, dan warna ekornya
hijau kenuningan (Shaler 2002). John Herr dari Universitas Virginia mengembangkan
beberapa “pewarnaan sperma” dengan tanda pijar pada bagian kepala dan ekor
spermatozoa dengan spesifik antibodi sperma dan dengan demikian membuat lebih
mudah untuk mengamati sel-sel sperma dalam kehadirannya pada kelebihan sel-sel epithelial
wanita.
Analisa uji
praduga digunakan untuk mengindikasikan kehadiran air liur, yang secara khusus
sangat sulit dilihat dengan mata telanjang. Dua metode test biasa untuk
mengestimasi tingkat amylase dicontoh forensik termasuk Phadebas test dan test
difusi radial tepung yodium (Shaler 2002). Warna air liur mungkin ditemukan
pada bekas gigitan, putung rokok, dan alat bekas minum (Abaz et al. 2002).
Pendekatan biologi molekuler menggunakan turunan bagan RNA juga diambil untuk
mengembangkan sensifitas dan spesifik test untuk macam-macam cairan tubuh
termasuk air liur (Juusola and Ballantyne 2003). Begitu juga test biologi
molekuler harus bisa digunakan sebagai test untuk menguji kandungan logam pada
darah, air mani, air liur secara bersama-sama dengan kepekaan dan keakuratan
yang tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar