5/12/2013

PENGUMPULAN SAMPEL, EKSTRAKSI DNA, DAN KUANTIFIKASI DNA



TES SANGKAAN TERHADAP DARAH, SEMEN, DAN SALIVA
Bukti-bukti forensic dari tempat kejadian perkara datang dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, selembar sprei dadap diambil dari tempat kejadian kekerasanm sexual. Sprei ini harus diperiksa secara hati-hati dilaboratorium forensic sebelum memilh area mana yang akan diperiksa lebih jauh lagi. Dalam usaha untuk mengekstraksi DNA dari sampel, tes sangkaan seringkali dilakukan untuk mencari ada tiidaknya cairan biologis seperti darah, atau semen pada barang bukti (misalnya pada celana panjang). Lokasi ditemukannya bercak darah atau semen pada bahan kain dapat menjadi sebuah bukti penting. Tiga bercak utama dalam forensic yang harus diperhatikan berasal dari darah, semen dan saliva. Teridentifkasi secret vagina, urine, dan feses dapat juga menjadi sangat penting dalam sebuah penyelidikan.
             Serologi, adalah terminologi yang biasa digunakan untuk menjelaskan kisaran tes laboratorium melalui reaksi antigen dan antiboda serum. Sebagai contoh, golongan darah ABO dapat dibedakan dengan menggunakan anti-A dan anti-B serum, dan dinilai aglutinasinya setelah dicampur dengan sampel darah. Serologi masih memegang peranan penting dalam Ilmu Forensik Biologis Modern, meskipun masih lebih utama DNA, selama tes sangkaan tiiiiiiidak mampu mendeteksi sampel seperti pada pemeriksaan profile DNA.
DETEKSI SEDIAAN DARAH
             Komposisi darah terdiri dari cairan plasma dan serum dengan komponen padat terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darh putih (leukosit) dan Platelet (trombosit). Tes sangkaan yang paling utama pada darah difokuskan pada deteksi adanya molekul hemoglobin, yang mana ditemukan pada sel darah merah dan digunakan untuk mentransport oksigen dan karbondioksida. Tes imunokromatografi yang sederhana untuk mengidentifikasi sel darah manusia telah dilakukan oleh Abacus Diagnostics sebagai kartu ABA-Hematrace-Kit. Tes ini memiliki batas ketelitian sekitar 0,07 ug Hb/ml, yang secara khusus untuk darah manusia, primate kelas tinggi dan darah mencit.
             Luminol adalah salah satu tes sangkaan lainnya untuk mengidentifikasi darah dan telah dipopulerkan diserial TV CSI : Crime Scene Investigation. Regen Luminol dibuat gendan mencampurkan 0,1 g 3 amino-phtalhydrazide dengan 5,0 g sodium carbonat dalam 100ml aquadest. Sebelum digunakan ditambahkan 0,7 g sodium perborat pada campuran (Safer Stein 2001). Area yang luas dapat secara cepat dievaluasi akan adanya darah dengan menyemprotkan regen luminal ke item bukti penyelidikan. Objek yang telah disemprot lalu ditempatkan kedaerah yang gelap sehingga luminasi dapat terlihat dengan jelas dan mudah. Luminol dapat digunakan untuk mencari jejak darah setelah dientcerkan 10 juta kali (Safer Stein 2001). Penggunaan luminal telah menunjukkan bahwa luminal ini tidak menghambat maupun mempengaruhi tes DNA dengan STRs yang mungkin diperlukan dan ditemukan ditempat kejadian perkara. Demonstrasi bahwa tes sangkaan ini tidak mempengaruhi subkuensis tes DNA  adalah sangat penting dalam membuat keputusan tentang bagaimana bukti-bukti biologis diproses dalam laboratorium forensic
DETEKSI AIR MANI
Hampir dua pertiga kasus penelusuran test forensik DNA melibatkan kasus kekerasan sesksual. Ratusan juta sperma dipancarkan (dikeluarkan) dalam beberapa mililiter cairan semen. Noda-noda  mani dapat dikarakteristikan dengan memvisualisasi sel-sel sperma dengan uji acid phosphatase (AP) atau prostate specific antigen (PSA atau p30).
Uji mikrokospik di beberapa laboratorium dapat melihat kehadiran spermatozoa pada kasus kekerasan seksual. Bagaimanapun laki-laki aspermic atau oligospermic tidak juga mempunyai sperma atau kadar sperma yang rendah dalam ejakulasi cairan semen mereka. Sebagai tambahan, vasektomi pada laki-laki tidak akan menghasilkan sperma. Oleh karena itu pengujian-pengujian yang dapat mengidentifikasi enzim-enzim spesifik mani membantu memverifikasi kehadiran/keberadaan mani pada kasus-kasus kekerasan seksual.
Acid phospatase adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat di dalam cairan semen dan didapatkan pada konsentrasi tertinggi di atas 400 kali dalam mani dibandingkan yang mengalir dibagian tubuh yang lain (Sensabaugh 1979, Safertein 2001). Warna ungu dengan penambahan beberapa penurunan sodium alpha naphthylphospate dan solusi Fast Blue B atau fluoresensi dari 4-methyl umbelliferyl phospate di bawah sinar ultraviolet (UV) mengindikasikan kehadiran (keberadaan) AP. Daerah yang luas pada kain dapat disaring dengan menekan kain atau sprei melawan ukuran kertas penyaring yang basah dan kemudian menggunakan kertas penyaring untuk tes-tes praduga (presumtimptive).
Sebagai kemungkinan yang lain pencarian sistematik dapat dilakukan pada semua wilayah dari kain di bawah pengujian untuk membantasi lokasi air mani dengan masing-masing pengujian berurutan (Safertein 2001).
Prostate specific antigen diketemukan pada tahun 1970an dan dapat menunjukkan nilai forensik dengan mengidentifikasi suatu protein dengan nama p30 yang nyata menunjukkan 30.000 bobot molekuler (Sensabaugh 1978). p30 pada permulaannya adalah gagasan yang unik untuk cairan semen walaupun hal ini dilaporkan mempunyai tingkat yang rendah pada susu ibu (Yu and Diamandis 1995) dan cairan-cairan yang lain (Diamandis and Yu 1995). Macam-macam PSA pada tingkatan rata-rata mulai 300-4.200ng/mL pada cairan mani (Shaler 2002). Seratec (Goettingen, German) dan diagnosa Abacus  (West Hills, CA) menandai PSA/p30 perangkat uji yang sama untuk menguji kehamilan sederhana dan yang mungkin digunakan untuk identifikasi forensik cairan mani (Hochmeister et al. 1999, Simich et al. 1999).
OBSERVASI LANGSUNG SPERMA
Kebanyakan laboratorium forensik meneliti spermatozoa sebagai bagian dari konfirmasi kehadiran mani dalam suatu contoh evidentiary. Metode yang lazim digunakan adalah metode membuktikan air mani yang telah mengering dari kain atau dari kulit manusia dengan de-ionisasi kain penyeka yang dilembabkan (kain penyeka yang dilembabkan dengan deionisasi). Bagian sel-sel yang akan dipulihkan diletakkan dalam slide mikroskop dan tetap berada di atas slide. Sel-sel yang akan diperiksa diwarnai dengan pewarna “Christmas Tree” terdiri dari aluminium sulfat, nuclear fast red, picric acid, dan indigo carmine (Shaler 2002). Slide pewarna diuji di bawah cahaya mikroskop untuk sel-sel sperma dengan bentuk kepala dan ekor yang panjang. Christnas Tree memberi tanda warna pada ujung kepala sperma dengan warna merah menyala atau merah muda, sedangkan ekor kepala sperma dengan warna merah tua, separuh potongan separmatozoa berwarna biru, dan warna ekornya hijau kenuningan (Shaler 2002). John Herr dari Universitas Virginia mengembangkan beberapa “pewarnaan sperma” dengan tanda pijar pada bagian kepala dan ekor spermatozoa dengan spesifik antibodi sperma dan dengan demikian membuat lebih mudah untuk mengamati sel-sel sperma dalam kehadirannya pada kelebihan sel-sel epithelial wanita.
DETEKSI WARNA AIR LIUR
Analisa uji praduga digunakan untuk mengindikasikan kehadiran air liur, yang secara khusus sangat sulit dilihat dengan mata telanjang. Dua metode test biasa untuk mengestimasi tingkat amylase dicontoh forensik termasuk Phadebas test dan test difusi radial tepung yodium (Shaler 2002). Warna air liur mungkin ditemukan pada bekas gigitan, putung rokok, dan alat bekas minum (Abaz et al. 2002). Pendekatan biologi molekuler menggunakan turunan bagan RNA juga diambil untuk mengembangkan sensifitas dan spesifik test untuk macam-macam cairan tubuh termasuk air liur (Juusola and Ballantyne 2003). Begitu juga test biologi molekuler harus bisa digunakan sebagai test untuk menguji kandungan logam pada darah, air mani, air liur secara bersama-sama dengan kepekaan dan keakuratan yang tinggi.



0 komentar:

Posting Komentar