Saat malam
datang ketika semua orang tidur terlelap dari lelahnya sang siang, terlelap
dimanjakan sinar rembulan dan berhiaskan bunga impian, tak banyak dari mereka
yang tau bahkan mungkin tidak tau bahwa saat mereka terlelap sekelompok orang
sedang memperjuangkan nasib mereka , sekelompok orang yang rela berpura pura tidak
mengenal waktu, rela tak merasakan heningnya malam, rela menghabiskan malam
didepan monitor komputer, rela untuk memejamkan mata walau hanya beberapa
waktu, itu semua demi nasib mereka.
Mungkin
kau bertanya-tanya siapa sekelompok orang yang rela memperjuangkan nasib
mereka? Dan siapa mereka? .. sekelompok orang yang rela memperjuangkan nasib mereka
adalah Para Pejuang Data. Mereka bekerja mengolah data yang diharapkan akan
membuat nasib manis untuk ribuan orang, dan mereka? mereka adalah ribuan orang
yang diperjuangkan nasibnya oleh para pejuang data.
Waktu
bagi para pejuang data adalah hal yang sangat berharga, kenapa tidak? Karena semakin
banyak waktu yang mereka punya mereka akan dedikasikan untuk mengolah data. Hidup
nya, pekerjaan nya selalu berpacu dengan waktu apalagi saat deadline
pengumpulan data didepan mata mereka akan berjuang sekuat tenaga. Bayangkan
pekerjaan yang sangat banyak dan tak mudah apalagi harus berkoneksi dengan
network, pasti banyak hambatan dan rintangan tapi mereka tetap gigih, semangat
dan ikhlas memperjuangkan ribuan nasib orang banyak.
Aku
begitu dekat dengan salah satu pejuang data disalah satu kabupaten, menurut
pandangan ku ia sdikit berubah saat pekerjaannya menjadi klimaks awal tahun
2013 mengenai (DAta). Walaupun rumah kita sangat dekat intensitas bertemu jadi
tak seperti dulu, mungkin karena kita sama-sama punya kesibukan. Sering kali
aku coba menghubungi dia saat waktu belajarku usai sekitar jam10 malam berharap
dia bisa ku ajak sharing walau hanya sekejap, namun ia selalu menjawab “saya
sedang sibuk pekerjaan banyak dan deadline” atau “besok subuh jam 4 saya harus
ke Jakarta” bahkan malam minggu dan hari
minggu pun ia bilang “maaf hari ini saya
lembur” . Sedikit rasa cemburu pada pekerjaannya yang begitu banyak dan sesekali
aku merasa sudah tak dipedulikan lagi tapi aku selalu ingat pesannya bahwa ia
harus berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan data-data dan nanti bila nasib
mereka berhasil diperjuangkan semua akan kembali seperti semula. Waktupun terus berlalu akhirnya nasib mereka
telah diperjuangkan dan semua kembali seperti semula.
Aku
ingat satu hal yang ia katakan pada ku, bahwa setelah nasib mereka menjadi
manis tak ada dari mereka yang datang menemui para pejuang data untuk
mengucapkan terimakasih atas jasanya memperjuangkan nasib mereka. Tidak seperti
sebelum nya mereka datang menemui para pejuang data untuk menanyakan kapan
nasib manis mereka akan terwujudkan. Aku menarik kesimpulan dari ucapannya
bahwa sang pejuang data hanya berharap jasanya dibalas dengan ucapan
terimakasih tak berharap lebih. Begitu
mulianya mereka Sang Pejuang Data.
Suatu
saat nanti pasti akan rindu saat saat itu, saat rela berpura pura tidak
mengenal waktu, rela tak merasakan heningnya malam, rela menghabiskan malam
didepan monitor komputer, rela untuk memejamkan mata walau hanya beberapa
waktu,.Semoga perjuangan panjang yang melelahkan menjadikan kepuasan tersendiri
bagi para pejuang data, semoga kesehatan , keselamatan dan rezeki yang
berlimpah selalu Allah berikan untuk para pejuang data.
Ku
tulis sepenggal kisah kesibukan mu agar orang-orang tau, sumertriangel tau
bahwa dirimu mydarl SANG PEJUANG DATA.